Jaenab mengungkapkan bahwa deker ini telah dibangun sejak tahun 1984. Dan pembuatan deker ini juga dibuat secara pribadi oleh Ketua RT waktu itu. Rusaknya deker ini mengakibatkan belasan KK terendam banjir saat musim penghujan.
"Saya sangat berterimakasih kepada masyarakat yang sudah memberikan sumbangsih baik tenaga biaya secara swadaya membangun deker ini", ujar Jaenab.
Menurutnya, pekerjaan ini sudah dimulai sejak tanggal 14 Oktober 2019. Kita sudah kerja sudah dua Minggu. Sebelum awal kerja saya sudah konsultasi dengan pemerintah kelurahan. LPM juga sempat turun untuk kerja.
Lewat kegiatan ini kita membangun hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara sesama warga di RT 06. Sebagai ketua RT harus mempunyai ide-ide yang bisa membangun lingkungan nya sendiri tanpa menunggu bantuan dari pemerintah.
Jhoni Luik, warga yang juga selaku donatur mengatakan setiap tahunnya terjadi banjir yang berdampak pada masyarakat yang rumahnya terendam banjir. Saya hati tergerak untuk membantu dalam proses pembangunan deker.
Saluran drainase ini awalnya terlalu kecil sehingga kita bongkar untuk membuat lebih besar sehingga banjir tidak merendam rumah warga.
Setelah kita kalkulasi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 15 juta. Semua ini partisipasi warga. Diakui, kita tidak bisa mengharapkan bantuan pemerintah karena keterbatasan anggaran dan banyak kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah, oleh sebab itu kita punya inisiatif baik untuk membantu pemerintah dalam hal ini pembangunan deker. (HM)
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar