Presiden Jokowi Widodo, dari Nunkurus Menuju ke Tenau - JEJAK HUKUM INDONESIA

Breaking News

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 21 Agustus 2019

Presiden Jokowi Widodo, dari Nunkurus Menuju ke Tenau



JHI.com. Kupang (NTT), Presiden  Republik Indonesia Ir. Jokowi Widodo setelah meresmikan tambak garam di Desa  Nunkurus Kabupaten Kupang terus bergerak melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tenau Kupang-NTT.  Hal ini sebagai salah satu wujud nyata meningkatkan pembangunan di segala aspek.

Kunjungan Presiden Jokowi Widodo bersama Menteri Perhubungan disambut dengan antusias oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Walikota Kupang d Pimpinan PT.Pelindo dan Pimpinan OPD Provinsi NTT, Rabu 21/8/2019.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ir. Budi Karya Sumadi mengatakan bersamaan dengan Kunjungan Presiden Jokowi Widodo meresmikan Tambak  Garam Di Desa Nunkurus Kabupaten Kupang salah satu agenda besar yang dilakukan  yakni Presiden Jokowi Widodo ingin  memantau secara langsung  aktivitas  Kapal Perintis,Kapal Tol Laut dan Kapal ternak di Pelabuhan Tenau Kupang-NTT.

Budy Karya Sumady menjelaskan Kementerian Perhubungan sementara melakukan evaluasi terhadap Aktivitas dari  Perintis, Kapal Tol Laut dan Kapal Ternak.Pemerintah Pusat berbangga anggutan yang beroperasi hingga saat ini berjalan baik dan armada Kapal Ternak  yang disiapkan berjumlah Enam Buah dan lima kapal Ternak  singgah di NTT dengan rincian sebagai berikut rute pertama  Kupang-Waingapu-Tanjung Periuk-Cirebon, kedua, Wini-Atapupu-Tanjung Periuk-Kupang,ketiga Kupang-Bima- Tanjung Periuk-Kupang, keempat, Kupang-Wini-Atapupu-Samarinda-Balikpapan dan yang terakhir Kupang-Barjarmasin-Bima-Banjarmasin-Kupang.

Volume pengiriman Sapi ke luar daerah sudah mencapai 49.000, dan tahun 2019 Kementerian Perhubungan menargetkan 70.000. dan alokasi anggaran yang sudah dikeluarkan hingga saat ini 700 Miliar.

Pihaknya  meminta  kepada Pemerintah Provinsi NTT dan dinas teknis agar di lakukan identifikasi  dan kedepannya sebagian besar pengangkutan melalui frozen atau sapi yang sudah dipotong dan siap dikirim dengan tujuan tol laut yang menyangkut Kontainer dari Jakarta-Surabaya -Kupang tidak terjadi Kekosongan.

Kementerian Perhubungan juga berharap kepada PT.Pelindo untuk melakukan uji coba sepuluh Kontainer dan jika berhasil Volume pengiriman daging sapi akan meningkat serta akan memudahkan penurunan kapal bersubsidi.Hal.ini akan  membantu pengusaha ternak yang memiliki nilai ekonomis.

Selain itu, Kapal Tol Laut sebelumnya hanya beraktivitas di Jakarta namun sudah adanya perubahan dengan menggunakan kapal Komersial ke Kupang-NTT kemudian baru beroperasi ke luar daerah dan Kapal perintis sejauh ini aktivitasnya  sangat efektif dari Kupang ke Saumlaki yang mengelilingi 13 Pelabuhan yang menyangkut banyak penumpang dan pihaknya optimis ke depan Kapal Tol Laut dan Kapal Perintis akan memberikan nilai ekonomis yang tanpa subsidi.

Ia mewakili pemerintah Pusat memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi NTT, PT Pelindo, PT.Pelni, Badan Karantina Peternakan Kelas Satu Kupang dan semua pihak yang terlibat  saling mengisi memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memobilisasi sapi dalam jumlah yang banyak dan harus menjadi contoh daerah yang lain serta berharap kapal Tol Laut dan Kapal Ternak bagian dari masyarakat yang disesuaikan  kemampuan Pasar.

Kepala Badan Karantina Peternakan Kelas satu Kupang drh. Nurtanto mengatakan
 Pengiriman ternak sesuai Kuota dari dinas peternakan Provinsi NTT  70.000, sementara pengiriman dari bulan Januari-akhir Agustus 2019  sebanyak  35.116 dengan menggunakan kapal Tol Laut tujuan Jakarta,Bekasi, Kalimantan, Banjarmasin dan Samarinda sedangkan kebutuhan  Sapi  untuk hari Raya seperti Idul Adha cukup meningkat dengan jumlah 10.000- 11.000.

Dalam menjalankan tugas dan perannya  Badan Karantina  peternakan rutin melakukan pengawasan terhadap kesehatan ternak sapi dan sebelum pengiriman ke luar daerah petugas memastikan kesehatan  sapi baik secara secara fisik maupun lewat Laboratorium.

Badan Karantina Peternakan Kelas satu Kupang memberikan respon yang baik atas inisiatif Kementerian Perhubungan untuk pengiriman ternak sapi  secara frozen dan akan secara langsung memiliki  nilai ekonomis yang tinggi serta meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Nusa Tenggara Timur.(HM007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here