Langkah Strategis Pemprov. NTT Kembangkan Sektor Pariwisata Dan Ekonomi - JEJAK HUKUM INDONESIA

Breaking News

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 16 Agustus 2019

Langkah Strategis Pemprov. NTT Kembangkan Sektor Pariwisata Dan Ekonomi


Jejakhukumindonesia.com.,KUPANG - 
Bertempat di Lopo NTT Satu Data, Jalan Polisi Militer Kota Kupang, Kamis (15/08/2019) sore, Pemerintah Provinsi NTT melalui Kabiro Humas dan Protokol Setda Provonsi NTT, Dr. Marius Ardu Djelamu, M.Si menjabarkan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan Provinsi NTT guna mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi.

Dalam kesempatan ini turut pula dihadiri sejumlah staff Biro Humas dan Protokol Setda NTT serta Wartawan baik dari Media Cetak, Online dan elektoronik.

Dihadapan Wartawan Dr. Marius Ardu Djelamu, M.Si mengatakan Provinsi NTT memiliki banyak potensi ekonomi dan Gubernur NTT telah memilih sektor pariwsata sebagai leading sectornya, dan sebagai langkah pengembangan sektor pariwisata di tahun 2019 ini sudah mulai bergerak, yakni lewat adanya pembangunan tujuh destinasi prioritas yang ada di tujuh Kabupaten di Provinsi NTT.

“Disamping itu untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata ini, Bandara Komodo di Labuan Bajo kita rencanakan akhir tahun 2020, pembangunan sarana prasarana sebagai Bandara Internasional sudah bisa selesai sesuai dengan perintah Presiden, sehingga diharapakan pada tahun 2021 Bandara Komodo di Labuan Bajo sudah dapat melayani penerbangan Internasional. Selain itu saat ini penerbangan Kupang menuju Dili sudah dibuka kembali, yang dilayani oleh maskapai penerbangan Trans Nusa,” kata Marius.

Lanjutnya, Beyond dari Labuan Bajo akan berdampak dengan sendirinya pada wilayah-wilayah lain di NTT seperti sepanjang Flores, Timor, Sumba, Rote, Sabu Raijua dan sebagainya.

Selain itu untuk mengimbangi pengembangan transportasi udara ini, dilakukan pula pengembangan pada sektor transportasi laut yakni lewat dibukanya pelayaran internasional dari Maritaing Alor menuju Dili, dan dengan dibukanya jalur-jalur ini tentu lalu lintas orang dan barang akan lebih semarak di Provinsi NTT, jelas Marius Djelamu.

Dengan adanya langkah-langkah pengembangan ini, otomatis akan lebih mendinamisasi ekonomi NTT baik di daratan Timor, Flores dan Sumba. Sementara itu dengan sendirinya akan berdampak pula pada Kabupaten-Kabupaten lainnya di NTT seperti Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor dan Lembata yakni distribusi wisatawan baik domestik maupun internasional, tambahnya.

Disisi lain untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi, pelabuhan Tenau Kupang juga direncanakan akan dikembangkan menjadi pelabuhan Internasional dan dalam hal ini bekerja sama dengan Bank Dunia, dimana perwakilan Bank Dunia dari Jakarta sudah datang bertemu Gubernur  NTT untuk mengkaji serta mendiskusikannya. Dengan adanya langkah ini diharapkan ekspor NTT tidak lagi harus melalui Surabaya, Jakarta atau Makasar, tetapi bisa langsung melalui pelabuhan tenau Kupang, jelasnya.

Marius Djelamu menambahkan dengan langkah-langkah pengembangan jalur transportasi laut dan udara ini selain nantinya bisa berdampak pada sektor pariwisata NTT juga akan membawa dampak positif pula pada pertumbuhan ekonomi yakni dapat lebih mengoptimalkan kerjasama ‘Segitiga Pertumbuhan Ekonomi’ antara Provinsi NTT, Timor Leste dan Australia.

“Dalam mengembangkan perekonomian, Provinsi NTT saat ini juga sudah aktif mengembangkan potensi garam, kelor dan begitupun dengan sophia. Potensi ini juga bisa diekspor dan otomatis memberikan keuntungan bagi NTT,” ungkapnya.

Pertumbuhan ekonomi NTT yang semakin kompetitif di Provinsi NTT ini juga akan dilengkapi nantinya dengan pengembangan sektor peternakan yakni pengembangan sapi Wagio yang berasal dari Brazil dan Jepang, jelasnya.

“Sapi Wagio ini sapi yang bermutu tinggi dengan kualitas daging yang premium dan saat ini bisa dilihat di Oesao karena ada beberapa ekor sapi Wagio disana. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu sub sektor ekonomi NTT yang kompetitif,” ujar Marius.

Selain itu beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi NTT sudah berhasil pula mengekspor secara langsung rumput laut ke Argentina, dan saat ini ada permintaan pula dari Jepang kepada Provinsi NTT untuk menjadi suplier kelor ke Jepang, oleh karena itu dalam menyikapi hal ini Gubernur NTT dan Wakil Gubernur sedang mendorong penanaman kelor secara besar-besaran di Provinsi NTT, pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here